RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
|
: SMA
|
Mata Pelajaran
|
: Pendidikan Agama
Islam dan Budi
pekerti
|
Kelas/Semester
|
: XI/ Genap
|
Materi Pokok
|
: Tata cara
mengurus jenazah
|
Alokasi Waktu
|
: 2 x pertemuan ( 6 x 45
menit )
|
A.
|
Kompetensi Inti
(KI)
|
||
K1:
|
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya.
|
||
K2:
|
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
|
||
K3:
|
Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
|
||
K4:
|
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
|
||
B. Kompetensi
Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Pertemuan
1
|
||||||
|
C
|
Materi Pembelajaran
A. Memperagakan
tata cara penyelenggaraan jenazah
1.
Memandikan
Umat
Islam yang hendak memandikan jenazah
orang Islam wajib memenuhi
persyaratan secara khusus,
yaitu;
a.
Balig dan
berakal
b.
Niat memandikan
jenazah
c.
Terpercaya,
artinya memahami ketentuan
memandikan jenazah dan
mampu merahasiakan aib jenazah.
Tidak semua
orang disyariatkan untuk
memandikan jenazah orang
Islam, kecuali
orang-orang tertentu saja,
yaitu;
a.
Bila
jenazahnya laki-laki adalah;
orang laki-laki yang diberi
wasiat, kemudian bapak, kakek,
keluarga terdekat dan
muhrim dari pihak laki-laki. Seorang istri
boleh memandikan jenazah
suaminya atau sebaliknya.
Sabda Rasulullah SAW;
لَوْ مُتِّ
قَبْلِى لَغَسَلْتُكِ وَكَفَفْتُكِ (رَوَاهُ اِبْنُ مَاجَهْ)
Hal demikian
juga dilakukan oleh
para sahabat nabi, seperti; Abu Bakar
As Shiddiq berwasiat kepada
istrinya yang bernama Ummu Asma’ agar
memandikan ketika Abu Bakar
Ash Shiddiq meninggal
dunia, Ali Bin Abi Thalib
memandikan istrinya yang bernama
Fatimah ketika meninggal
dunia.
b.
Bila jenazahnya perempuan, maka yang utama
memandikan adalah dari perempuan, seperti; ibunya, neneknya
dan perempuan keluarga
dekat serta suaminya.
c.
Jika jenazahnya
adalah seorang anak, maka
laki-laki dan perempuan
boleh memandikannya
d.
Jika jenazah
perempuan dan tidak diketemukan
seorang perempuan atau
suaminya atau jenazah
laki-laki tidak
diketemukan orang laki-laki
atau istrinya, maka jenazah tersebut
tidak dimandikan. Sebaliknya hanya
cukup ditayamumkan saja
oleh diantara mereka
dengan memakai lapis tangan. Nabi bersabda;
اِذَا
مَاتَتِ الْمَرْأَةُ مَعَ الرِّجَالِ لَيْسَ مَعَهُمْ امْرَأَةٌ غَيْرُهَا
وَالرَّجُلُ مَعَ النِّسَآءِ لَيْسَ مَعَهُنَّ رَجُلٌ غَيْرُهُ فَأِنَّهُمَا
يُيَمَّمَانِ وَيُدْفَنَانِ وَهُماَ بِمَنْزِلَةِ مَنْ لَّمْ يَجِدِ الْمَآءَ (
رواه ابودود و بيهاقى)
2.
Mengkafani
Cara
mengkafani jenazah adalah
sebagai berikut;
a.
Mengangkat dan
meletakkan jenazah di atas kain
kafan dalam keadaan tertutup
dengan kain
b.
Menyelimutkan kain kafan bagian kanan di atas kain kafan
sebelah kiri secara urut, dari
lembar kain kafan satu sampai kain
kafan selanjutnya
c.
Mengikat
mayat dengan lima tali
yang telah dipersiapkan di bawah kain
kafan dan dilepas setelah sampai
liang kubur
3. Mensalatkan
Mensalatkan jenazah
berarti melakukan salat
untuk jenazah dengan cara melakukan empat
takbir. Salat jenazah hukumnya
fardu kifayah, baik untuk jenazah laki-laki maupun jenazah perempuan. Yang berhak
untuk mensalatkan jenazah
adalah;
a.
Orang yang
diwasiyatkan, dengan syarat,
orang yang diwasiatkan bukan orang
fasik atau ahli bid’ah.
b.
Ulama atau
pemimpin agama
c.
Orang tua
si mayat ke atas
d.
Anak-anak si
mayat ke bawah
e.
Keluarga terdekat
f.
Kaum muslimin
Yang
menjadi rukun salat
jenazah adalah;
a.
Niat
Apabila niat
salat jenazah diucapkan,
maka bunyi niat
tersebut adalah sebagai
berikut;
1) Niat
untuk jenazah laki-laki
اُصَلِّى عَلَى
هَذَا الْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَةٍ فَرْضُ كِفَايَةٍ اِمَامًا /مَأْمُوْمًا
للهِ تَعَالَى اللهُ اَكْبَرْ
2) Niat
untuk jenazah perempuan
اُصَلِّى عَلَى
هَذَهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَةٍ فَرْضُ كِفَايَةٍ اِمَامًا /مَأْمُوْمًا
للهِ تَعَالَى اللهُ اَكْبَرْ
b.
Melakukan empat
takbir
1)
Takbir pertama
membaca surat Al Fatehah (1-7)
بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْن.
اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدَّيْنِ. اِياَّكَ نَعْبُدُ وَاِياَّكَ
نَسْتَعِيْنَ. اِهْدِناَ الصَّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْ عَمْتَ
عَلَيْهِمْ. غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ. وَلاَالضَّآلِّيْنَ.
2)
Takbir kedua
membaca salawat nabi
اَلّلَهُمَّ
صَلِّى عَلىَ (سَيِّدناَ) مُحَمَّدْ. وَعَلَى عَلِ( سَيَّدِناَ) مُحَمَّدْ
3)
Takbir ketiga
membaca doa untuk jenazah
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْلَهُ (ها) وَارْحَمْهُ(ها) وَعَافِهِ(ها) وَاعْفُ عَنْهُ(ها) وَاَكْرِمْ
نُزُوْلَهُ (ها) وَوَسِعْ مَدْخَلَهُ(ها) وَاغْسِلْهُ باِلْمَآءِ وَالثَّلْجِ
وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَاياَ كَمَا يُنَقِّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ
مِنَ لدَّنَسِ وَابْدِلْهُ دَاراً خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ
اَهْلِهِ وَاقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
Ya Allah ampunilah ia dan berikan rahmat
kepadanya, serta sejahterakanlah dan maafkanlah ia. Muliakanlah tempat
kedatangannya dan luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah ia dengan air,salju
dan embun. Bersihkanlah ia dari dosa-dosanya sebagaimana dibersihkannya kain
yang putih dari kotoran. Gantilah ia dengan rumah yang lebih baik dari
rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, lindungilah ia dari azab kubur dan azab
Neraka.
4)
Takbir keempat
membaca doa untuk
jenazah
اَللَّهُمَّ
لاَ تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ (ها) وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ (ها) وَاغْفِرْلَناَ
وَلَه (ها)
Ya Allah jangan Engkau halangi kami dari mendapat
pahala (atas musibah kematian)-nya dan jangan Engkau menguji kami
sepeninggalnya dan ampunulah kami
dan dia.
c.
Salam
اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ
Setelah mengucapkan salam ke kanan dan
ke kiri, maka membaca
doa untuk jenazah.
4.
Memakamkan
Memakamkan jenazah
merupakan kegiatan terakhir
dalam mengurus jenazah. Memakamkan jenazah
berarti memasukkan jenazah
ke liang lahat
dan menimbuni dengan tanah hingga penuh.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh umat Islam sebelum jenazah dimakamkan, yaitu;
a.
Mempersiapkan
makam
Makam adalah
galian tanah sedalam kurang lebih
empat hasta atau 2 M, sebagai tempat untuk
memakamkan jenazah. Mengapa 2
meter ? Tujuannya adalah agar
jenazah tidak mengeluarkan bau yang dapat mengundang
binatang buas untuk memangsanya.
b.
Membuat liang
lahat
Setelah
jenazah sampai di pekuburan
dan lubang makam
telah selesai, maka segera dilakukan
prosesi pemakaman dengan cara;
1.
Jenazah
dikeluarkan mulai dari kepala
secara perlahan-lahan dengan membaca;
عَنِ ابْنِ
عُمَرَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بِسْمِ اللَّهِ
وَعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (رواه ابوا
دوود والترمذى)
2.
Meletakkan mayat di lubang dalam keadaan miring ke
kanan serta menghadap kiblat
3.
Membuatkan
bantalan dari tanah di letakkan di bawah pipi, di sebelah leher
bagian belakang, di punggung,
di pinggul dan paha, dengan tujuan
agar jenazah dapat berposisi
miring ke arah kiblat
4.
Membuka kain
kafan bagian kepala dan menempelkan pipi di tanah
5.
Menutup
dengan papan atau batu agar tidak terkena
reruntuhan tanah
6.
Menutup
dengan tanah secara
perlahan-lahan seraya mengharap rahmat
dari Allah
7.
Setelah
timbunan makam sempurna dengan ketinggian tanah satu jengkal, maka yang hadir
disunahkan untuk melempar tiga
genggam tanah ke arah makam, dengan perincian;
|
D.
|
Langkah-langkah pembelajaran
|
||
Pertemuan 1
|
|||
No
|
Kegiatan
|
Menit
|
|
1.
|
Kegiatan pendahuluan
|
15
|
|
· Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa
· Guru menyapa peserta didik untuk
menciptakan keakraban
· Guru mengecek kesiapan kelas (absensi, tempat duduk, dan
perlengkapan lainnya),
· Guru mengajak peserta didik untuk tadarus Al-Qur’an antara 5-10 menit (membaca/
hafalan Al-Qur’an atau surah pendek
pilihan atau
ayat-ayat Al-Qur’an yang
ada pada standar
isi),
· Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai,
· Guru membagi kelas menjadi
beberapa kelompok kecil
dengan memilih seorang peserta
didik sebagai ketua
kelompoknya,
· Guru melakukan appersepsi,
· Guru melaksanakan tes awal untuk mengetahui pemahaman peserta
didik terhadap materi yang belum disampaikan.
· Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, eksplorasi, mengomunikasikan serta menyimpulkan.
|
|||
2.
|
Kegiatan inti
|
110
|
|
Mengamati
·
Peserta
didik mengamati
tayangan video pembelajaran mengurus
jenazah
· Peserta didik
mengamati buku teks
tentang mengurus jenazah,
yang mencakup; ketentuan dan tata
cara mengurus jenazah, dalil Al-Qur’an dan
Hadis tentang penyelenggaraan jenazah, cara menerapkan
tata cara penyelenggaraan jenazah, hikmah melaksanakan tata
cara penyelenggaraan jenazah, dan menunjukkan
sikap menghormati dan
menghargai pelaksanaan
penyelenggaraan jenazah
Menanya
·
Peserta didik dalam
kelompok mengajukan pertanyaan ketentuan dan tata
cara mengurus jenazah, dalil Al-Qur’an dan
Hadis tentang penyelenggaraan jenazah, cara menerapkan
tata cara penyelenggaraan jenazah, hikmah melaksanakan tata
cara penyelenggaraan jenazah, dan menunjukkan
sikap menghormati dan
menghargai pelaksanaan
penyelenggaraan jenazah
Explorasi
·
Peserta didik mencari
jawaban dari semua pertanyaan yang diajukan dengan bimbingan guru
tentang ketentuan dan tata
cara mengurus jenazah, dalil Al-Qur’an
dan Hadis
tentang penyelenggaraan jenazah, cara menerapkan
tata cara penyelenggaraan jenazah, hikmah melaksanakan tata
cara penyelenggaraan jenazah, dan menunjukkan
sikap menghormati dan
menghargai pelaksanaan
penyelenggaraan jenazah
Asosiasi
·
Peserta didik menyimpulkan
hal-hal yang berkaitan dengan ketentuan dan tata
cara mengurus jenazah, dalil Al-Qur’an dan
Hadis tentang penyelenggaraan jenazah, cara menerapkan
tata cara penyelenggaraan jenazah, hikmah melaksanakan tata
cara penyelenggaraan jenazah, dan menunjukkan
sikap menghormati dan
menghargai pelaksanaan
penyelenggaraan jenazah
Komunikasi
·
Peserta didik mempresentasikan hal-hal
yang berkaitan dengan ketentuan dan tata
cara mengurus jenazah, dalil Al-Qur’an dan
Hadis tentang penyelenggaraan jenazah, cara menerapkan
tata cara penyelenggaraan jenazah, hikmah melaksanakan tata
cara penyelenggaraan jenazah, dan menunjukkan
sikap menghormati dan
menghargai pelaksanaan
penyelenggaraan jenazah
|
|||
3.
|
Penutup
·
Melaksanakan penilaian dan refleksi serta penguatan terhadap hasil
diskusi, sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya
· Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok
· Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
· Guru menutup
proses pembelajaran dengan
berdoa dan salam
|
10
|
I
|
Penilaian
|
||||
No
|
Ranah peniaian
|
Teknik
penilaian
|
Bentuk
Penilaian
|
Instrumen
penilaian
|
|
1
|
KI.3
|
Tes
|
Tertulis/lisan/tugas
|
Butir soal, kunci
jawaban dan pedoman
skor
|
|
2
|
KI.1 dan KI.2
|
Non tes
|
Observasi
|
Rubrik
|
E. Media, alat dan
sumber pembelajaran
|
||||
Media pembelajaran :
CD tentang mengurus
jenazah
: Power poin
|
Ranah
|
Soal
|
Kunci
Jawaban
|
Pedoman
skor penilaian
|
Alat pembelajaran : Laptop
dan LCD
|
KI.3
|
1. Jelaskan
ketentuan tata cara
penyelenggaraan jenazah!
2. Sebutkan
dalil tentang penyelenggaraan jenazah!
3. Bagaimana
cara menerapkan tata
cara penyelenggaraan jenazah!
4. Sebutkan
hikmah penyelenggaraan jenazah!
5. Sebutkan
sikap menghormati dan menghargai pelaksanaan
penyelenggaraan jenazah!
|
1.
Perilaku mengurus
jenazah mulai dari memandikan,
mengkafani, mensalatkan dan memakamkan.
2.
وَلِكُلِّ
أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا
يَسْتَقْدِمُوْنَ
3. Memandikan
jenazah dengan benar, mengkafani jenazah
dengan benar, mensalatkan jenazah
dengan benar dan
memakamkan jenazah dengan
benar
4. Hikmah penyelenggaraan jenazah; mendorong manusia
meningkatkan taqwa kepada
Allah, mengingatkan manusia
bahwa kematian datang
secara mendadak, mendorong manusia
untuk beramal saleh sebanyak-banyaknya, mendorong manusia untuk
menjadi makhluk sosial
yang baik dan
senantiasa menutupi aib
terhadap sesama.
5. Tidak mencacat
dan menyalahkan praktik
penyelenggaraan jenazah yang
berbeda.
|
·
Soal no
1 benar sempurna, skor 1
·
Soal no 2 benar
sempurna, skor 3
·
Soal no 3
benar sempurna, skor 2
·
Soal no 4
benar sempurna, skor 2
·
Soal no 5 benar
sempurna, skor 2
·
Skor akhir:
Skor diperoleh x4
Skor maksimal
|
Penilaian KI-1
dan KI-2: Observasi sikap
mengerjakan penilaian tertulis
No
|
Nama siswa
|
Aspek yang
dinilai
|
Z Skor
|
Nilai
|
Predikat
|
|||||||
Kejujuran
|
Kepercayaan diri
|
|||||||||||
SJ
|
J
|
CJ
|
TJ
|
SPD
|
PD
|
CPD
|
TPD
|
|||||
1
|
Bakar
|
3
|
4
|
7/8 x4= 3,5
|
3,5
|
Sangat baik
|
||||||
2
|
Sodik
|
4
|
4
|
8/8x4=
4,0
|
4,00
|
Sangat baik
|
||||||
3
|
Marinah
|
3
|
1
|
4/8x4=
2,0
|
2,00
|
Cukup
|
||||||
dst
|
Pedoman
skor:
1.
Kejujuran; SJ (Sangat
jujur)= 4 (Sangat baik), J
(jujur)= 3 (baik), CJ ( Cukup Jujur)= 2
(Cukup), dan TJ (Tidak jujur)=1 (Kurang)
2.
Kepercayaan diri; SPD
(Sangat percaya diri)=4 (sangat baik), PD (Percaya diri)= 3 (Baik), CPD (Cukup percaya diri)=
2 (cukup) dan
TPD (Tidak percaya diri) = 1 (Kurang)
Skor
akhir: skor yang
diperoleh x 4
Skor maksimal
Mengetahui Guru
Mata Pelajaran
Kepala Sekolah,
_________________ Yusri
Anggriani.S.Pd.I
NIP.
197611012009012005