Rabu, 24 Februari 2016

RPP TENTANG MATERI JENAZAH



RENCANA  PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan  Pendidikan
: SMA
Mata  Pelajaran
: Pendidikan  Agama  Islam  dan  Budi  pekerti
Kelas/Semester
:  XI/ Genap
Materi  Pokok
: Tata  cara  mengurus jenazah
Alokasi  Waktu
: 2 x pertemuan ( 6  x 45  menit )

A.
Kompetensi  Inti  (KI)


K1:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

K2:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

K3:
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

K4:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.




B.  Kompetensi  Dasar  dan  Indikator Pencapaian  Kompetensi
      Pertemuan  1

NO
KOPETENSI DASAR
IDIKATOR

3.9. Memahami  pelaksanaan tata  cara  penyelenggaraan  jenazah

9.1. Menyebutkan dalil tentang tata cara penyelenggaraan jenazah
3.9.2. Menjelaskan ketentuan tata cara memandikan,mengkapani, menshalatkan dan  menguburkan

4.11. Memperagakan tata  cara  penyelenggaraan  jenazah

4.11.1. Memperagakan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah




C
Materi  Pembelajaran

A.  Memperagakan tata  cara  penyelenggaraan  jenazah
1.      Memandikan

Umat  Islam  yang  hendak memandikan  jenazah  orang  Islam wajib  memenuhi  persyaratan secara  khusus, yaitu;
a.       Balig  dan  berakal
b.      Niat  memandikan  jenazah
c.       Terpercaya, artinya  memahami  ketentuan  memandikan  jenazah  dan  mampu  merahasiakan aib  jenazah.
Tidak  semua  orang  disyariatkan  untuk  memandikan  jenazah  orang  Islam, kecuali    orang-orang  tertentu saja, yaitu;
a.       Bila jenazahnya  laki-laki adalah; orang  laki-laki yang  diberi  wasiat, kemudian  bapak, kakek, keluarga  terdekat  dan  muhrim dari  pihak  laki-laki. Seorang  istri  boleh  memandikan  jenazah  suaminya atau  sebaliknya. Sabda  Rasulullah  SAW;
لَوْ مُتِّ قَبْلِى لَغَسَلْتُكِ وَكَفَفْتُكِ (رَوَاهُ اِبْنُ مَاجَهْ)                                                   
Artinya:
Jika  engkau  wafat  sebelumku, maka  akulah yang  akan  memandikanmu  dan  mengafankanmu (HR. Ibnu  Majah).
Hal  demikian  juga  dilakukan  oleh  para  sahabat  nabi, seperti; Abu  Bakar  As Shiddiq  berwasiat  kepada  istrinya  yang  bernama Ummu  Asma’ agar  memandikan ketika  Abu  Bakar  Ash  Shiddiq  meninggal  dunia, Ali Bin  Abi  Thalib  memandikan  istrinya yang  bernama  Fatimah  ketika  meninggal  dunia.
b.      Bila  jenazahnya perempuan, maka yang  utama  memandikan adalah  dari  perempuan, seperti; ibunya, neneknya dan  perempuan  keluarga  dekat serta  suaminya.
c.       Jika  jenazahnya  adalah  seorang  anak, maka  laki-laki  dan  perempuan  boleh  memandikannya
d.      Jika  jenazah  perempuan dan  tidak  diketemukan  seorang  perempuan  atau  suaminya  atau  jenazah  laki-laki tidak  diketemukan  orang laki-laki atau istrinya, maka  jenazah  tersebut  tidak  dimandikan. Sebaliknya  hanya  cukup  ditayamumkan saja oleh  diantara  mereka  dengan memakai  lapis  tangan. Nabi  bersabda;
اِذَا مَاتَتِ الْمَرْأَةُ مَعَ الرِّجَالِ لَيْسَ مَعَهُمْ امْرَأَةٌ غَيْرُهَا وَالرَّجُلُ مَعَ النِّسَآءِ لَيْسَ مَعَهُنَّ رَجُلٌ غَيْرُهُ فَأِنَّهُمَا يُيَمَّمَانِ وَيُدْفَنَانِ وَهُماَ بِمَنْزِلَةِ مَنْ لَّمْ يَجِدِ الْمَآءَ ( رواه ابودود و بيهاقى)
2.      Mengkafani
Cara mengkafani  jenazah  adalah  sebagai  berikut;
a.    Mengangkat  dan  meletakkan jenazah di atas kain  kafan dalam  keadaan  tertutup  dengan  kain
b.    Menyelimutkan  kain kafan bagian  kanan di atas kain  kafan  sebelah  kiri secara  urut, dari  lembar  kain  kafan satu sampai  kain  kafan  selanjutnya
c.    Mengikat mayat  dengan  lima tali  yang  telah  dipersiapkan di bawah  kain  kafan dan  dilepas setelah  sampai  liang kubur
3.      Mensalatkan
                          Mensalatkan jenazah berarti  melakukan  salat  untuk  jenazah    dengan cara melakukan  empat  takbir. Salat  jenazah  hukumnya  fardu kifayah, baik untuk jenazah laki-laki maupun jenazah  perempuan. Yang  berhak  untuk  mensalatkan  jenazah  adalah;
a.       Orang  yang  diwasiyatkan, dengan  syarat, orang  yang  diwasiatkan bukan  orang  fasik atau  ahli  bid’ah.
b.      Ulama  atau  pemimpin  agama
c.       Orang  tua  si mayat  ke atas
d.      Anak-anak  si  mayat ke  bawah
e.       Keluarga  terdekat
f.       Kaum  muslimin
Yang  menjadi  rukun  salat  jenazah  adalah;
a.       Niat
       Apabila  niat  salat  jenazah diucapkan, maka  bunyi  niat  tersebut  adalah  sebagai  berikut;
1)    Niat  untuk  jenazah  laki-laki
اُصَلِّى عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَةٍ فَرْضُ كِفَايَةٍ اِمَامًا /مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى اللهُ اَكْبَرْ
Artinya:
Saya  niat salat mayit dengan  empat  takbir sebagai  imam/makmum fardu  karena  Allah, Allah  Maha  Besar.
2)   Niat  untuk  jenazah  perempuan
اُصَلِّى عَلَى هَذَهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَةٍ فَرْضُ كِفَايَةٍ اِمَامًا /مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى اللهُ اَكْبَرْ
Artinya:
Saya  niat salat mayit dengan  empat  takbir sebagai  imam/makmum fardu  karena  Allah, Allah  Maha  Besar.

b.      Melakukan  empat  takbir
1)      Takbir  pertama  membaca  surat  Al Fatehah (1-7)
بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْن. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدَّيْنِ. اِياَّكَ نَعْبُدُ وَاِياَّكَ نَسْتَعِيْنَ. اِهْدِناَ الصَّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْ عَمْتَ عَلَيْهِمْ. غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ. وَلاَالضَّآلِّيْنَ.
2)      Takbir  kedua  membaca  salawat  nabi
اَلّلَهُمَّ صَلِّى عَلىَ (سَيِّدناَ) مُحَمَّدْ. وَعَلَى عَلِ( سَيَّدِناَ) مُحَمَّدْ

3)      Takbir  ketiga  membaca  doa untuk  jenazah
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ (ها) وَارْحَمْهُ(ها) وَعَافِهِ(ها) وَاعْفُ عَنْهُ(ها) وَاَكْرِمْ نُزُوْلَهُ (ها) وَوَسِعْ مَدْخَلَهُ(ها) وَاغْسِلْهُ باِلْمَآءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَاياَ كَمَا يُنَقِّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ لدَّنَسِ وَابْدِلْهُ دَاراً خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَاقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ


Ya Allah ampunilah ia dan berikan rahmat kepadanya, serta sejahterakanlah dan maafkanlah ia. Muliakanlah tempat kedatangannya dan luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah ia dengan air,salju dan embun. Bersihkanlah ia dari dosa-dosanya sebagaimana dibersihkannya kain yang putih dari kotoran. Gantilah ia dengan rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya,  lindungilah ia dari azab kubur dan azab Neraka.
4)      Takbir  keempat  membaca  doa  untuk  jenazah
اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ (ها) وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ (ها) وَاغْفِرْلَناَ وَلَه (ها)
Ya Allah jangan Engkau halangi kami dari mendapat pahala (atas musibah kematian)-nya dan jangan Engkau menguji kami sepeninggalnya dan ampunulah kami  dan  dia.
c.       Salam
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ
        Setelah  mengucapkan  salam ke kanan  dan  ke  kiri, maka  membaca  doa  untuk  jenazah.
4.      Memakamkan
          Memakamkan  jenazah  merupakan  kegiatan  terakhir  dalam  mengurus  jenazah. Memakamkan  jenazah  berarti  memasukkan  jenazah  ke  liang  lahat  dan  menimbuni  dengan tanah hingga  penuh.   Ada beberapa  hal yang  perlu dipersiapkan oleh umat  Islam sebelum jenazah dimakamkan, yaitu;
a.       Mempersiapkan makam
            Makam  adalah  galian  tanah  sedalam kurang  lebih  empat  hasta  atau 2 M, sebagai tempat  untuk  memakamkan jenazah. Mengapa  2 meter ? Tujuannya  adalah  agar  jenazah tidak  mengeluarkan  bau yang dapat  mengundang  binatang  buas untuk  memangsanya.
b.      Membuat  liang  lahat
       
      Setelah  jenazah sampai  di pekuburan dan  lubang  makam  telah selesai, maka  segera  dilakukan  prosesi  pemakaman dengan  cara;
1.       Jenazah  dikeluarkan mulai  dari  kepala  secara  perlahan-lahan dengan membaca;
عَنِ ابْنِ عُمَرَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بِسْمِ اللَّهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (رواه ابوا دوود والترمذى)

2.      Meletakkan mayat di lubang dalam keadaan miring ke kanan serta menghadap kiblat
3.      Membuatkan  bantalan dari  tanah  di letakkan di bawah pipi, di sebelah  leher  bagian  belakang, di punggung, di pinggul  dan  paha, dengan  tujuan  agar  jenazah dapat  berposisi  miring ke  arah  kiblat
4.      Membuka kain  kafan bagian  kepala dan  menempelkan pipi  di tanah
5.      Menutup  dengan  papan atau  batu agar tidak  terkena  reruntuhan  tanah
6.      Menutup  dengan  tanah  secara  perlahan-lahan  seraya mengharap  rahmat  dari Allah
7.      Setelah timbunan  makam  sempurna dengan  ketinggian tanah satu  jengkal, maka  yang hadir  disunahkan  untuk melempar  tiga  genggam tanah ke arah makam, dengan perincian;
Genggam
Tanah
Bacaan
Artinya
1
مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ
Dari  tanah  Kami  menjadikan  kamu
2
وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ
Dan  ke  dalam  tanah Kami   mengembalikan  kamu
3
وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرَى
Dan  dari  tanah  Kami  mengeluarkan  kamu pada waktu  yang  lain (pada  hari  kiamat)



D.
Langkah-langkah  pembelajaran

Pertemuan  1

No
Kegiatan
Menit

1.
Kegiatan  pendahuluan
15



·       Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa
·       Guru menyapa peserta didik untuk menciptakan keakraban
·       Guru mengecek kesiapan kelas (absensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya),
·       Guru mengajak peserta didik untuk tadarus Al-Qur’an       antara 5-10 menit (membaca/ hafalan Al-Qur’an atau  surah pendek pilihan atau  ayat-ayat  Al-Qur’an       yang  ada  pada  standar  isi),
·       Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
·       Guru membagi kelas  menjadi  beberapa  kelompok  kecil  dengan  memilih seorang  peserta  didik  sebagai  ketua  kelompoknya,
·       Guru melakukan appersepsi,
·       Guru melaksanakan tes awal untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang belum disampaikan.
·       Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, eksplorasi, mengomunikasikan serta menyimpulkan.


2.
Kegiatan  inti
110



Mengamati
·       Peserta didik mengamati  tayangan  video  pembelajaran  mengurus  jenazah
·      Peserta  didik  mengamati  buku  teks  tentang  mengurus jenazah, yang  mencakup; ketentuan  dan tata  cara  mengurus  jenazah, dalil  Al-Qur’an       dan  Hadis  tentang  penyelenggaraan  jenazah, cara  menerapkan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah, hikmah  melaksanakan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah, dan  menunjukkan  sikap  menghormati  dan  menghargai pelaksanaan  penyelenggaraan  jenazah
Menanya
·         Peserta didik  dalam  kelompok  mengajukan pertanyaan ketentuan  dan tata  cara  mengurus  jenazah, dalil  Al-Qur’an       dan  Hadis  tentang  penyelenggaraan  jenazah, cara  menerapkan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah, hikmah  melaksanakan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah, dan  menunjukkan  sikap  menghormati  dan  menghargai pelaksanaan  penyelenggaraan  jenazah
Explorasi
·         Peserta didik  mencari  jawaban  dari  semua pertanyaan yang  diajukan dengan bimbingan  guru  tentang ketentuan  dan tata  cara  mengurus  jenazah, dalil  Al-Qur’an      dan  Hadis  tentang  penyelenggaraan  jenazah, cara  menerapkan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah, hikmah  melaksanakan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah, dan  menunjukkan  sikap  menghormati  dan  menghargai pelaksanaan  penyelenggaraan  jenazah 
Asosiasi
·       Peserta didik  menyimpulkan hal-hal  yang  berkaitan dengan ketentuan  dan tata  cara  mengurus  jenazah, dalil  Al-Qur’an       dan  Hadis  tentang  penyelenggaraan  jenazah, cara  menerapkan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah, hikmah  melaksanakan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah, dan  menunjukkan  sikap  menghormati  dan  menghargai pelaksanaan  penyelenggaraan  jenazah
Komunikasi
·         Peserta didik  mempresentasikan  hal-hal  yang  berkaitan  dengan ketentuan  dan tata  cara  mengurus  jenazah, dalil  Al-Qur’an       dan  Hadis  tentang  penyelenggaraan  jenazah, cara  menerapkan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah, hikmah  melaksanakan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah, dan  menunjukkan  sikap  menghormati  dan  menghargai pelaksanaan  penyelenggaraan  jenazah


3.
Penutup
·       Melaksanakan penilaian dan refleksi serta penguatan terhadap hasil diskusi, sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya
·       Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok
·       Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada per­temuan berikutnya
·       Guru  menutup  proses  pembelajaran  dengan  berdoa  dan  salam
10

I

Penilaian


No
Ranah peniaian
Teknik  penilaian
Bentuk  Penilaian
Instrumen  penilaian

1
KI.3
Tes 
Tertulis/lisan/tugas
Butir  soal, kunci  jawaban  dan  pedoman  skor

2
KI.1 dan  KI.2
Non  tes
Observasi
Rubrik

E. Media, alat  dan  sumber   pembelajaran
Media  pembelajaran      :  CD  tentang  mengurus  jenazah
                                        :  Power  poin
Ranah
Soal
Kunci  Jawaban
Pedoman  skor  penilaian
Alat  pembelajaran            :   Laptop  dan  LCD
KI.3
1.  Jelaskan  ketentuan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah!
2.  Sebutkan  dalil  tentang  penyelenggaraan  jenazah!
3.  Bagaimana  cara  menerapkan  tata  cara  penyelenggaraan  jenazah!
4.  Sebutkan  hikmah penyelenggaraan  jenazah!
5.  Sebutkan  sikap  menghormati  dan  menghargai  pelaksanaan  penyelenggaraan  jenazah!
1.     Perilaku  mengurus  jenazah  mulai dari memandikan, mengkafani, mensalatkan  dan  memakamkan.
2.     وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
3.     Memandikan  jenazah  dengan  benar, mengkafani  jenazah  dengan  benar, mensalatkan  jenazah  dengan  benar  dan  memakamkan  jenazah  dengan  benar
4.     Hikmah  penyelenggaraan  jenazah; mendorong  manusia  meningkatkan  taqwa  kepada  Allah, mengingatkan  manusia bahwa  kematian  datang  secara  mendadak, mendorong  manusia  untuk  beramal saleh  sebanyak-banyaknya, mendorong manusia  untuk  menjadi  makhluk  sosial  yang  baik  dan  senantiasa  menutupi  aib  terhadap  sesama.
5.     Tidak  mencacat  dan  menyalahkan  praktik  penyelenggaraan  jenazah  yang  berbeda.
·  Soal  no  1  benar sempurna, skor  1
·  Soal  no 2 benar  sempurna, skor  3
·  Soal  no  3 benar  sempurna, skor  2
·  Soal no 4 benar  sempurna, skor  2
·  Soal no 5  benar  sempurna, skor  2
·  Skor  akhir:
Skor diperoleh  x4
Skor maksimal






Penilaian  KI-1  dan  KI-2: Observasi  sikap  mengerjakan  penilaian  tertulis


No

                 Nama  siswa
Aspek  yang  dinilai
Z Skor

Nilai

Predikat
Kejujuran
Kepercayaan  diri
SJ
J
CJ
TJ
SPD
PD
CPD
TPD
1
Bakar

3


4



7/8 x4= 3,5
3,5
Sangat  baik
2
Sodik
4



4



8/8x4=  4,0
4,00
Sangat  baik
3
Marinah

3





1
4/8x4=  2,0
2,00
Cukup
dst













Pedoman  skor:
1.        Kejujuran; SJ (Sangat  jujur)= 4 (Sangat  baik), J (jujur)= 3 (baik), CJ ( Cukup  Jujur)= 2 (Cukup), dan TJ (Tidak jujur)=1 (Kurang)
2.        Kepercayaan  diri; SPD (Sangat  percaya  diri)=4 (sangat  baik), PD (Percaya  diri)= 3 (Baik), CPD (Cukup percaya diri)= 2  (cukup)  dan  TPD (Tidak  percaya  diri) = 1 (Kurang)
Skor  akhir:  skor  yang  diperoleh  x  4
                     Skor  maksimal



Mengetahui                                                                             Guru Mata Pelajaran              
Kepala Sekolah,



_________________                                                              Yusri Anggriani.S.Pd.I
                                                                                                NIP. 197611012009012005